Sabtu, 30 April 2011

Paris... Oh Paris...



Paris.....

Dari judulnya, terbayang sebuah kota megah nan istimewa.

Kota yang romantis.

Begitu katanya...



Namun bukan itu yang akan ku bahas di sini.

Lalu apa ?

Tahukah kalian pada benda yang terdiri dari dua kata, kata ke dua mengandung kata paris ?

Bagi sebagian wanita terutama wanita muslim pastilah tidak asing dengan benda ini.

Bisa jawab ?

Yupp, betul..... Jilbab Paris.

Entah karena kainnya berasal dari kota Paris, made in Paris atau trendsetternya adalah orang Paris ?

Aku tak tahu betul sejarah nama jilbab ini.

Yang jelas jilbab paris adalah jilbab ngetrend masa kini.

Dengan warna-warni yang Subhanallah begitu indahnya.

Fleksible, bisa dikenakan oleh semua kalangan, baik muda maupun tua, baik jilbaber maupun jilbacil (afwan).

Jilbab yang membuat banyak wanita muslim ingin mengenakannya.

Jilbab yang membuat banyak wanita muslim tak berjilbab, menjadi ingin berjilbab.

Sungguh sangat fenomenal !

Namun, tiba-tiba terlintaslah pikiranku untuk mengutip kalimat berikut

“Ramainya wanita berjilbab belum memberikan kepastian sepenuhnya bahwa niat mereka memakai jilbab adalah atas dasar memenuhi tuntutan agama (Siddik, 2004).”

Mengapa demikian ?

Coba tengok. Ada hal yang spesial di balik jilbab paris ini.

Apa ?

Geraian rambut indah yang ikal berombak, yang lurus tergerai, yang panjang menawan.

Dapat dengan mudahnya kulirik.

Aku ? Pasti tak hanya aku, orang-orang disekitarmu pun pastilah demikian.

Padahal kita hidup tak hanya bersama kaum wanita saja, ada banyak laki-laki pula di sekitar kita.

Setega itukah kita mengumbar sebagian aurat kita di depan lelaki non mahram ?

Setega itukah kita memberikan kesempatan pada laki-laki muslim yang sedang ingin menjaga pandangan mereka ?



Aku pernah membaca sebuah artikel dari kebunhikmah.com yang ku unduh pada 11 April 2008, sudah cukup lama.

Artikel ini berisi mengenai 10 Jenis siksaan yang menimpa wanita penghuni neraka, yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW ketika melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj, inilah peristiwa yang membuat Rasulullah menangis setiap kali mengenangnya.

Dalam perjalanan itu, Rasulullah SAW diperlihatkan salah satunya, perempuan yang digantung dengan rambutnya, sementara itu otak di kepalanya mendidih. Mereka adalah perempuan yang tidak mau melindungi rambutnya agar tidak dilihat lelaki lain.

Na’udzubillah...

Sabda Nabi juga menyampaikan:



"Antara penghuni-penghuni neraka ialah wanita yang memakai baju tetapi masih bertelanjang, menggoda dan digodai. Mereka ini tidak akan masuk syurga bahkan bau syurga pun tidak akan sampai kepada mereka." (HR. Muslim dalam Al-Adnani, 2007)

Miris sekali melihat fenomena ini merebak di mana-mana...

Ohh no...



Jilbab paris.... you membuat orang-orang berkata like this !

But you terlalu tipis

So, cari cara yuk girls (^_^)



Sebenarnya tidak ada yang perlu kamu khawatirkan atau takutkan untuk mengenakan jilbab paris, asalkan kamu bisa mensiasatinya. Ada banyak cara, ada banyak pilihan.

Niatkan diri bahwa fungsi jilbab itu untuk menutupi aurat dalam arti tidak ketat, tidak tipis atau tembus pandang (tips: kenakan jilbab double), dan terulur menutupi dada. Kemudian, jadikan itu sebagai motivasi untuk berakhlak mulia.

Jika telah berniat menutup aurat, maka tutuplah sesuai syari’at Islam, yang sudah ada tuntunannya dalam Al-Qur’an.

Oke ?



[ Ditulis oleh Ayyu Zahara, dengan doa dan tujuan mulia. Sabtu, 16 April 2011 ]




Refrensi:
Al-Adnani, Abu Fatiah. 2007. Fitnah & Petaka Akhir Zaman: Detik-Detik Menuju Hari Kehancuran Alam Semesta. Surakarta: Granada Mediatama.

Sepuluh Jenis Siksaan yang Menimpa Wanita Penghuni Neraka. http://www.kebunhikmah.com/ (diunduh 11 April 2008).

Siddik, Yasmin. 2004. Tampil Gaya dengan Jilbab. Terj. Syaiful Masri. Jakarta: Transmedia

Jumat, 22 April 2011

Rasa, Kata dan Alasan



Terlalu banyak rasa, terlalu banyak alasan, dan terlalu banyak kata

Hari ini terlalu banyak rasa asam yang kujejali glukosa,
Terlalu banyak alasan untuk mengungkap mengapa asam ini datang,
Padahal terlalu banyak kata untuk menjelaskan betapa hebatnya asam dan rangsangan glukosa itu
Tapi aku takut
Takut akan kegamblangan kata itu
Takut bila kata itu menjelaskan kekhawatiranku,
Dan nyata

Betapa keinginanku untuk belajar membuncah
Tetapi mengapa tak ada aksi nyata?



Ya Allah...
Dengarlah doaku dan cita-citaku
Dengarlah nazarku dan harapanku
Kuatkanlah aku, Ya Allah...
Hindarkanlah keburukan dari keluargaku
Jangan biarkan nafsu buruk menenggelamkanku
Tancapkanlah semangat ikhtiarku..
Padatkanlah rindu doaku..
Dan jadikanlah hati ini ikhlas bertawakal pada-Mu..


...............
Hanya sekedar sharing saja, sebuah rasa...
Dulu saat aku begitu khawatirnya mencari PTN untuk melanjutkan pengembaraanku mencari ilmu, goresan-goresan kalimat terbentuk begitu saja dari tarian jari ini di sebuah buku cokelat *berpita cokelat juga, hehe :P*
Kini, mungkin ade-adeku di SMA yg sedang menunggu2 pengumuman hasil ujian masuk juga sedang merasakannya

Dulu, telah banyak kulalui tes2 saringan masuk, hingga akhirnya SNMPTN menerimaku. Begitu lama waktu yang kulalui untuk menunggu, di saat beberapa temanku telah tenang dengan PTN yang telah di genggaman, betapa aku merasa khawatir, tak berharga. Dan sempat terpikir olehku, sebegitu bodohkah aku, sebegitu tak berharganyakah aku hingga tak ada PTN yang menerimaku dari beberapa tes saringan masuk yang kuikuti...

Tapi itulah arti sebuah perjuangan. Mungkin allah ingin memberikan sesuatu yang lebih padaku dengan caraNya. Ya, aku menyadari bahwa ilmu memang masih sangaaaat sedikit, tak ada apa2nya. Ya, inilah yang menyadarkan aku dari sebersit kesombongan diriku - yang entah aku sadari atau tidak - yang menyepelekan pencarian ilmu dengan usaha sepenuh hati. Ya, dan Allah, dengan caraNya telah menuntunku kepada impianku yang sebenarnya. Seandainya waktu itu aku langsung diterima di ujian saringan masuk universitas favorit di jogja ataupun depok itu, mungkin saat ini aku tak berada di kampus Ganesha :)

Seoga curahan hati ini dapat membangkitkan semangat sahabat2 yang sedang berjuang sekarang ini..
Percayalah engkau bisa, sobat, karena Allah selalu bersama kita ;)

Keep spirit! :D

Assalamu’alaykum, akhwat pejuang 2010 yang suka minum susu! :D

Gimana kabarnya?
Sudah lama sekali nih diriku tak mengupdate blog, maklum sodara2.. saya udah kuliah sekarang jd banyak tugas gitu deh.. *cieehh yg anak kuliahan, nggaya :P*

Yak, buat sahabat2 sekalian yg juga sedang berjuang, baik itu pekerjaan, tugas2 kuliah, UAS, ato yg lagi puyeng2 nyari PTN untuk melanjutkan sekolah...
Semoga semua urusannya dilancarkan, ujiannya dimudahkan, urusannya diluruskan, dan tentunya selalu dekat sama Allah :)

Percayalah,
Laut yang tenang nggak akan membuat pelaut menjadi mahir
Jalan yang datar nggak akan melahirkan pembalap yang oke
Jadi, tiap masalah adalah seni dan penguatan bagi kita... ;)

Di sini kita tak butuh orang-orang yang selalu mengeluh dan membuat keruh. Kami hanya butuh orang-orang yang berhati bersih dan ingin membawa jernih
Hamasah! :D

Teruntuk Saudariku


Dalam rangka menyambut hari kartini, aku diminta *disuruh sama si boss* membuat sebuah artikel ttg emansipasi wanita. Artikel ini aku buat *ngutip2 dari berbagai sumber sih lebih tepatnya :P* buat buletin FATEBOOK *buletinya Gamais SITH-SF* teruntuk saudari2ku
Maaf, bahasannya masih belepotan, ini aja aku ragu bakal diterbitin hehe. tapi nggak ada salahnya untuk mencoba n menebar manfaat :)

Bismillahirrahmanirrahiim...
Kartini, nama yang nggak asing lagi buat kita, kan?
Bunda Kartini adalah seorang pahlawan wanita yang hidup di masa dimana kaum perempuan mendapatkan perlakuan buruk dari kaum laki-laki dan tidak diizinkan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah. Beliau berjuang untuk mengubah kondisi tersebut, sehingga kini kita mengenal beliau sebagai tokoh gerakan emansipasi wanita di Indonesia. Nah, jaman sekarang ini kata emansipasi merujuk kepada tuntutan kaum wanita untuk mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan.
Oke, gimana kalo kita tengok dulu ke zaman jauuuuh sebelum Kartini lahir. Dulu sebelum agama Islam tiba, kaum Jahiliyah membenci bayi perempuan, bahkan tega buah hati sendiri dikubur hidup-hidup, tidak memberikan harta warisan kepada wanita, dan terkadang mempusakai wanita bagaikan harta yang lain dengan jalan paksa. Maka Allah serta Rasul-Nya melarang perbuatan keji tersebut, menjaga dan mengangkat derajat wanita bagaikan mutiara berharga, dengan memberikan hak-haknya sebagaimana agama menghormati dan memberikan hak-haknya kepada seorang lelaki.
Sungguh, wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam, dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Dialah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika ia berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menunjukkan betapa pentingnya kaum wanita sebagai ibu, sebagai istri, sebagai saudara dan sebagai anak, dari berbagai aspek kehidupan—secara spiritual, sosial, bahkan ekonomi dan politik.
Bacalah wahyu Allah, dengan pesan mulia, universal, dan menyejukkan kepada umat manusia, berikut ini, “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak...” (An Nisaa’ 1)
There is no text, old or new, that deals with the humanity of the woman from all aspects with such amazing brevity, eloquence, depth, and originality as this divine decree, subhanallah!
Lalu, bagaimana kedudukan wanita dalam Islam?
Dengan jelas Al Qur'an menunjukkan bahwa pernikahan adalah saling berbagi dalam harmoni emosional maupun spiritual, yang berdasarkan cinta dan kasih. Berdasarkan hukum Islam, wanita tak bisa dipaksa untuk menikahi siapa pun tanpa persetujuannya. Pun ketika hubungan pernikahan sudah tak mungkin dilanjutkan lagi untuk alasan apa pun, laki-laki tetap diperintahkan untuk mencari jalan perpisahan yang baik. “Dan apabila kamu menceraikan istri-istri (kamu), lalu sampai (akhir) idahnya, maka tahanlah mereka dengan cara yang baik, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang baik (pula)...” (Al Baqarah 231)
Islam juga mengingatkan untuk berbakti kepada orang tua sebagai ibadah kepada Tuhan. Bahkan ada rekomendasi khusus untuk perlakuan baik kepada ibu:
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali” (Luqman 14)
Seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad seraya berkata : “Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik ?” Jawab Nabi, “Ibumu”, Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawab beliau, “Ibumu”, Ia bertanya lagi, “Lalu siapa lagi ?” Barulah beliau jawab “Ayahmu” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari uraian tersebut, maka yakinlah sobat, bahwa kita tidak diciptakan main-main tanpa ada arti, dan tidak pula dibiarkan begitu saja tanpa tujuan dan pertanggung jawaban. Allah berfirman:
“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.” (Al-mu’minun 115-116)
Masih belum percaya?
Islam adalah agama persamaan, yang mempersamakan antara laki-laki dan wanita dalam masalah pahala dan siksa. Islam menganjurkan laki-laki dan wanita agar memikirkan ciptaan Allah dan berusaha untuk mendapatkan keridhaan-Nya. “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan mereka (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah(keturunan) dari sebagian yang lain” (Ali Imran: 195).
Nah, menuntut ilmu juga salah satu amal untuk mencari ridhaNya. Ya dong, apalagi kita adalah pelajar... Daaan, hak perempuan untuk mencari ilmu itu nggak berbeda dengan laki-laki. Yup,seperti yang diperjuangkan Bunda Kartini dan seperti sabda Nabi Muhammad, "Mencari ilmu adalah perintah kepada setiap Muslim (baik laki-laki maupun perempuan) " (Al Bayhaqi)
Jadi, wanita juga harus belajar, mendatangi majlis-majlis ilmu dan bertanya kepada orang-orang yang berilmu tentang segala hal yang hendak diketahuinya. Begitulah agama kita mengangkat kedudukan ilmu dan orang yang berilmu, menganjurkan laki-laki dan wanita untuk mencarinya. Tetapi bagaimana mungkin engkau berusaha mati-matian mendalami ilmu yang bisa mendukung kesuksesanmu di dunia, seperti ilmu arsitektur, kedokteran dan ilmu-ilmu lain, namun engkau melalaikan hal-hal yang memasukkanmu ke sorga dan menjauhkanmu dari neraka ?
Yuk, kita tengok lagi firman Allah yang satu ini, “Hai Nabi, katakanlah kepada para isterimu, puteri-puterimu, para isteri orang-orang mu’min : hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak digangu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Ahzab 59).
Wahai saudariku, hendaknya kita berpenampilan dan berpakaian yang Islami supaya kita lebih mudah dikenal n nggak digangu . Jangan justru ikut-ikutan majalah-majalah mode murahan yang dipromosikan oleh musuh-musuh Islam. Karena, sungguh saudariku, dirimu lebih mulia dan lebih agung dari bekas-bekas jahiliyah yang dipromosikan oleh penganjur-penganjur kerusakan di setiap tempat dan waktu. Jadi? Yuk, berbenah diri :)
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menjagamu dengan penjagaanNya, dan menjadikanmu sebagai puteri yang shalehah, saudari yang shalehah, ibu yang shalehah, dan memberimu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah Maha Dekat, Maha Mengabulkan dan Mendengarkan do’a.
Kupu-kupu tak tahu warna sayap mereka, tetapi orang-orang tahu betapa indahnya mereka
Seperti juga dirimu, terkadang tak sadar betapa indahnya dirimu
Tetapi Allah tahubetapa istimewanya dirimu di mataNya
Saat engkau tunduk dalam syariatNya,
Ridha atas takdirNya,
Tersenyum dalam musibah,
Tegar dalam ujian,
Teguh dalam pendirian...
Subhanallah...
Semoga engkau termasuk wanita yang terpilih menjadi wanita yang terindah di mataNya, dan senantiasa dalam lindunganNya, amin J
“...Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik, dan laki-laki yang baik hanyalah untuk wanita yang baik...” (An Nur 26)