Jumat, 22 April 2011

Teruntuk Saudariku


Dalam rangka menyambut hari kartini, aku diminta *disuruh sama si boss* membuat sebuah artikel ttg emansipasi wanita. Artikel ini aku buat *ngutip2 dari berbagai sumber sih lebih tepatnya :P* buat buletin FATEBOOK *buletinya Gamais SITH-SF* teruntuk saudari2ku
Maaf, bahasannya masih belepotan, ini aja aku ragu bakal diterbitin hehe. tapi nggak ada salahnya untuk mencoba n menebar manfaat :)

Bismillahirrahmanirrahiim...
Kartini, nama yang nggak asing lagi buat kita, kan?
Bunda Kartini adalah seorang pahlawan wanita yang hidup di masa dimana kaum perempuan mendapatkan perlakuan buruk dari kaum laki-laki dan tidak diizinkan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah. Beliau berjuang untuk mengubah kondisi tersebut, sehingga kini kita mengenal beliau sebagai tokoh gerakan emansipasi wanita di Indonesia. Nah, jaman sekarang ini kata emansipasi merujuk kepada tuntutan kaum wanita untuk mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan.
Oke, gimana kalo kita tengok dulu ke zaman jauuuuh sebelum Kartini lahir. Dulu sebelum agama Islam tiba, kaum Jahiliyah membenci bayi perempuan, bahkan tega buah hati sendiri dikubur hidup-hidup, tidak memberikan harta warisan kepada wanita, dan terkadang mempusakai wanita bagaikan harta yang lain dengan jalan paksa. Maka Allah serta Rasul-Nya melarang perbuatan keji tersebut, menjaga dan mengangkat derajat wanita bagaikan mutiara berharga, dengan memberikan hak-haknya sebagaimana agama menghormati dan memberikan hak-haknya kepada seorang lelaki.
Sungguh, wanita muslimah mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam, dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Dialah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika ia berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menunjukkan betapa pentingnya kaum wanita sebagai ibu, sebagai istri, sebagai saudara dan sebagai anak, dari berbagai aspek kehidupan—secara spiritual, sosial, bahkan ekonomi dan politik.
Bacalah wahyu Allah, dengan pesan mulia, universal, dan menyejukkan kepada umat manusia, berikut ini, “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak...” (An Nisaa’ 1)
There is no text, old or new, that deals with the humanity of the woman from all aspects with such amazing brevity, eloquence, depth, and originality as this divine decree, subhanallah!
Lalu, bagaimana kedudukan wanita dalam Islam?
Dengan jelas Al Qur'an menunjukkan bahwa pernikahan adalah saling berbagi dalam harmoni emosional maupun spiritual, yang berdasarkan cinta dan kasih. Berdasarkan hukum Islam, wanita tak bisa dipaksa untuk menikahi siapa pun tanpa persetujuannya. Pun ketika hubungan pernikahan sudah tak mungkin dilanjutkan lagi untuk alasan apa pun, laki-laki tetap diperintahkan untuk mencari jalan perpisahan yang baik. “Dan apabila kamu menceraikan istri-istri (kamu), lalu sampai (akhir) idahnya, maka tahanlah mereka dengan cara yang baik, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang baik (pula)...” (Al Baqarah 231)
Islam juga mengingatkan untuk berbakti kepada orang tua sebagai ibadah kepada Tuhan. Bahkan ada rekomendasi khusus untuk perlakuan baik kepada ibu:
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali” (Luqman 14)
Seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad seraya berkata : “Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik ?” Jawab Nabi, “Ibumu”, Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawab beliau, “Ibumu”, Ia bertanya lagi, “Lalu siapa lagi ?” Barulah beliau jawab “Ayahmu” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari uraian tersebut, maka yakinlah sobat, bahwa kita tidak diciptakan main-main tanpa ada arti, dan tidak pula dibiarkan begitu saja tanpa tujuan dan pertanggung jawaban. Allah berfirman:
“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.” (Al-mu’minun 115-116)
Masih belum percaya?
Islam adalah agama persamaan, yang mempersamakan antara laki-laki dan wanita dalam masalah pahala dan siksa. Islam menganjurkan laki-laki dan wanita agar memikirkan ciptaan Allah dan berusaha untuk mendapatkan keridhaan-Nya. “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan mereka (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah(keturunan) dari sebagian yang lain” (Ali Imran: 195).
Nah, menuntut ilmu juga salah satu amal untuk mencari ridhaNya. Ya dong, apalagi kita adalah pelajar... Daaan, hak perempuan untuk mencari ilmu itu nggak berbeda dengan laki-laki. Yup,seperti yang diperjuangkan Bunda Kartini dan seperti sabda Nabi Muhammad, "Mencari ilmu adalah perintah kepada setiap Muslim (baik laki-laki maupun perempuan) " (Al Bayhaqi)
Jadi, wanita juga harus belajar, mendatangi majlis-majlis ilmu dan bertanya kepada orang-orang yang berilmu tentang segala hal yang hendak diketahuinya. Begitulah agama kita mengangkat kedudukan ilmu dan orang yang berilmu, menganjurkan laki-laki dan wanita untuk mencarinya. Tetapi bagaimana mungkin engkau berusaha mati-matian mendalami ilmu yang bisa mendukung kesuksesanmu di dunia, seperti ilmu arsitektur, kedokteran dan ilmu-ilmu lain, namun engkau melalaikan hal-hal yang memasukkanmu ke sorga dan menjauhkanmu dari neraka ?
Yuk, kita tengok lagi firman Allah yang satu ini, “Hai Nabi, katakanlah kepada para isterimu, puteri-puterimu, para isteri orang-orang mu’min : hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak digangu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Ahzab 59).
Wahai saudariku, hendaknya kita berpenampilan dan berpakaian yang Islami supaya kita lebih mudah dikenal n nggak digangu . Jangan justru ikut-ikutan majalah-majalah mode murahan yang dipromosikan oleh musuh-musuh Islam. Karena, sungguh saudariku, dirimu lebih mulia dan lebih agung dari bekas-bekas jahiliyah yang dipromosikan oleh penganjur-penganjur kerusakan di setiap tempat dan waktu. Jadi? Yuk, berbenah diri :)
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menjagamu dengan penjagaanNya, dan menjadikanmu sebagai puteri yang shalehah, saudari yang shalehah, ibu yang shalehah, dan memberimu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah Maha Dekat, Maha Mengabulkan dan Mendengarkan do’a.
Kupu-kupu tak tahu warna sayap mereka, tetapi orang-orang tahu betapa indahnya mereka
Seperti juga dirimu, terkadang tak sadar betapa indahnya dirimu
Tetapi Allah tahubetapa istimewanya dirimu di mataNya
Saat engkau tunduk dalam syariatNya,
Ridha atas takdirNya,
Tersenyum dalam musibah,
Tegar dalam ujian,
Teguh dalam pendirian...
Subhanallah...
Semoga engkau termasuk wanita yang terpilih menjadi wanita yang terindah di mataNya, dan senantiasa dalam lindunganNya, amin J
“...Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik, dan laki-laki yang baik hanyalah untuk wanita yang baik...” (An Nur 26)

Tidak ada komentar: