Sabtu, 28 Desember 2013

Gembouse - Bouncezy - Lizzardy


Dulu waktu aku masih SMA, aku punya kucing 3 bersaudara yang kupelihara dari lahir hingga ia beranjak dewasa seperti ini. Memang lahir dari ibu yang cuma kucing liar biasa lalu menetap di rumah sih, tapi kenangan bersama mereka tidak pernah terlupakan. Ya, karena kini tidak ada satu pun dari mereka yang berada di rumah, satu per satu mereka meninggalkan rumah tanpa alasan yang jelas :'( Entah karena ada yang mengadopsi baru saat mereka berkeliaran (padahal kucing peliharaan itu kalau pergi dari rumah pasti kembali lagi lhoo) atau ada orang yang membuangnya (rumahku bersama keluarga besar plus kos-kosan, jadi tersangkanya belum diketahui)

Gembouse - Bouncezy - Lizzardy
Entah mengapa dulu kuberi nama seperti itu, lucu kaan :P
Mereka ini kucing-kucing yang menggemaskan dengan sifatnya masing-masing

Gembouse
Kucing putih dengan totol-totol hitam (black spots) di punggungnya, mengingatkanku pada sapi :)
Gembouse ini kucing jantan. Terlihat yang paling sehat karena badannya yang paling besar. Karena mereka lahir bersamaan, entah siapa yang keluar duluan, tapi aku amanatkan Gembouse sebagai kucing tertua :D
Hobinya tidur siang dan mengeloni adik-adiknya tidur, hehehe. Makannya juga banyak sih, makanya badannya besar :D
Ohya, kalau ada yang tau, 'gembouse' kalau disebut mirip seperti menyebut 'gembus', yaitu makanan tradisional daerah Banyumas dan sekitarnya, seperti tempe tapi dari ampas kedelainya. Kalau dipikir-pikir, cocok juga: Gembouse kan suka makan :D

Bouncezy
Kucing abu-abu putih, tapi belangnya hanya di bagian kaki dan wajah.
Bouncezy ini kucing jantan juga. Dia memiliki wajah yang paling cute dibanding saudara-saudaranya yang lain. Nah, kalau dia aku amanatkan sebagai kakak kedua setelah Gembouse :D
Bouncezy paling suka main bersama adiknya, Lizzardy. Dia juga suka ngejailin kakaknya, Gembouse, yang cool itu. Karena paling suka main, jadi namanya cocok juga ternyata, bounce-zy, melambung tinggi, aktif dan sehat :D

Lizzardy
Nah, kalau Lizzardy adalah satu-satunya kucing betina. Wajahnya paling eksotis dengan tubuh hitam dan hanya bagian bawah badannya dan kakinya saja yang putih, seperti pakai kaus kaki putih, hihi. Dan dia aku amanatkan sebagai kucing terakhir :D
Dia paling kalem tapi paling manja juga, hehe. Hobinya ngikutin bapakku ke kolam ikan di samping rumah, abis itu dua kaki depannya ditaruh di atas kolam sambil melirik ikan yang berenang hilir mudik di kolam, hihihi.
Lizzard kucing yang paling betah tinggal di rumah. Dia masih ada dan tumbuh dewasa lalu beranak di rumah setelah kedua kakaknya pergi. Dia masih ada waktu aku mulai ke Bandung dan kuliah. Jadi aku tidak tahu bagaimana keadaannya setelah itu, saat tahun pertama aku balik, dia tambah kurus :'( Tahun kedua aku balik dia sudah tidak ada. Sedihnya... :'(
Tapi aku sempet bertemu anak-anak Lizzard kandungan pertama :)
Mirip ya sama saudara-saudara Lizzard, Boncezy n Gembouse :) Tapi anak-anak Lizzard nggak bertahan lama, entah mati atau bagaimana, saat aku kembali cuma sisa satu. Dia kuberi nama Itu. Itu paling mirip bentuknya sama Lizzard, lucunya.. :D

Minggu, 08 Desember 2013

BLANK

Tetiba saja ingin menulis, tetapi sebenernya tidak tahu mau nulis apa. Blank.

Apa yang kau lakukan ketika sedang menunggu? Eits, menunggu apa dulu?
Ya sebenarnya sedang menunggu email materi kuliah dari 2 orang dosen. Kenapa harus susah2 ditunggu? Ya, karena itu tanggungjawab ketua kelas. Ya, karena beliau mengatakan akan mengirimkannya hari ini. Kutanyakan kembali, kuminta konfirmasi lagi, maka beliau mengatakan akan mengirim malam ini, tetapi ternyata email itu tak kunjung datang. Stay online depan laptop dari siang. Memang. Dan 22.55

Ketika dijanjikan pada suatu yang pasti tetapi tak pasti. Ya pasti malam ini, tapi tidak pasti jam berapa? Jadi artinya tidak pasti? -__-
Ya, ketika dijanjikan demikian, biasanya aku akan mengendurkan sedikit kemauanku. Aku tak bisa melakukan sesuatu kalau hal yang dijanjikan yang sedang kutunggu itu tak kunjung ada. Tak bisa. Hanya hal-hal remeh tak bermanfaat saja yang terkerjakan.

Oke, mungkin dicukupkan saja keluhkesahnya di sini, daripada the hufth-ness moment ini menjadi perusak segala rupa (mood, waktu, aktivitas, amal). Kamu mau ngomel-ngomel sampai mana? Sampai tak menyisakan satu kebaikan pun di hari ini?
Oke, mungkin bisa melanjutkan menunggu dengan perbanyak istighfar? Siapa tahu memang Allah sedang menguji kesabaranmu dan bagaimana diri ini memanfaatkan waktu antara ini.
Mau jawab apa aku nanti di Hari Penimbangan kalo ditanya mengenai umur yang pada perkara apakah kuhabiskan?


Tetiba saja ingin menulis, tetapi sebenernya tidak tahu mau nulis apa. Blank.

Gegara pengisian waktu antara ini dengan menyusuri bilik-bilik tumblr-blog-tweet milik orang-orang, dari tokoh mahasiswa sampai junior di jurusan. Ternyata mereka semua orang-orang kece dengan bidangnya masing-masing.

Keren. Keren. Ternyata mereka keren-keren.
Aku juga jadi ingin menulis. Ingin berbagi. Ingin menyampaikan pendapatku. Ingin berkeluh kesah. Ah...
Ternyata mereka jauh, jauh, jauh lebih keren dari yang kupikirkan. Ternyata mereka bisa seperti itu. Lalu aku apa?

Mungkin harus sering, banyak-banyak, meminta hati yang ikhlas, meminta dijauhkan dari riya dan kesombongan. Acapkali terbersit kesombongan dalam diri, cara pandang yang iri, terhadap orang lain dan merasa berbangga diri. Memang harus banyak-banyak beristighfar. Padahal diri ini tak ada apa-apanya dibandingkan mereka, apalagi dibanding Pemilik langit dan bumi. Kok bisa-bisanya sih sombong itu terselip di hati ini? :'(
Astaghfirullahaladziim... Harus bersegera berbenah diri.


Blank, kosong. Memang tak ada isinya. Banyak tulisan bercampur aduk dari serakan pikiran.

End of the day, akhirnya email itu datang juga, walaupun.. Tidak, tidak ada kata walaupun. Semua harus disyukuri :)

Minggu, 01 Desember 2013

Etalase Kehidupan

Biarkan aku menulis di sini
Bertemu dengan bagian diriku yang mungkin tak pernah kau kenali
Menyapa sudut –sudut  hati yang tak pernah kau kunjungi


Mengapa baru di masa ini aku memulai menulis di suatu blog? Di saat dunia ini sudah dipenuhi oleh berbagai aliran informasi yang berkeliaran hilir mudik dalam koneksi internet. Suatu dengan berbagai data abstrak dalam bank data dari setiap komputer dalam sistem manusia.

Semburat ide sering kali muncul. Tetapi selalu saja ada pikiran, “Ah, nanti saja, sekarang sedang sibuk bla bla bla.”, atau pikiran, “Nunggu liburan deh, biar lebih leluasa nulisnya.”, atau pikiran-pikiran penundaan lainnya, yang pada akhirnya tidak jadi menulis. Ide-ide itu tak tertampung dan akhirnya terlupakan, dan hilang dengan sia-sia. Benar-benar hilang. Mungkin ide-ide itu hanya masuk dalam memori pendek di bagian otakku.

Karena ide-ide itu seringkali datangnya tanpa permisi, akhirnya aku pun mengambil langkah untuk menuliskan seberkas ide-ide itu di sebuah buku catatan kecil. Tetapi lagi-lagi, realisasi untuk mengelaborasi ide itu ke dalam sebuah tulisan yang baik sepertinya tidak ada. Nol besar.

Dan di sinilah aku sekarang. Mencoba untuk memunguti ide-ide yang berserakan itu ke dalam tulisan nyata. Untuk mengurainya menjadi suatu makna yang bermanfaat. Dan untuk membaginya kepada orang lain, sehingga manfaat itu pun dapat menyebar.

Memangnya siapa kamu? Merasa jago menulis dan merangkai makna dalam kalimat? Merasa pandai bermain aksara untuk menebar pesona? eh?

Bukan. Sama sekali tidak demikian.

Aku hanya ingin menulis di sini. Aku hanya ingin berbagi di sini. Menyampaikan pendapatku, menceritakan pengalamanku, menyarikan sesuatu dari berbagai sumber, berbusa dengan curhatanku, tenggelam dengan lamunanku.

Di sini. Di etalase kehidupan yang boleh kau lihat. Di sisi kehidupan yang mungkin tak semua orang tahu.

Sabtu, 29 September 2012

What's Your Passion?

Tersentil oleh kata-kata orang lain kepada seorang temanku
"knapa dulu ngambil applied science, ga ngambil sastra aja mas?"
dan temanku itu menjawab
"Krn saya lbh tertarik dgn apa yg saya jalani skrg. Sementara bercerita adalah hobi, utk dinikmati & sarana berbagi. :)" 
Kenapa tersentil? kenapa nggak tersundul aja #eh
Iya, karena aku juga pernah (dan beberapa kali) mendapati pertanyaan yang serupa
"Wah, Una salah masuk jurusan ya.. Kenapa nggak ngambil seni rupa aja, malah masuk ke farmasi?"
 Hmm, mungkin jawabannya pun hampir serupa:
Karena menggambar itu cuma sekedar hobi, artinya dilakukan pada keadaan yang sedang diinginkan, misal sedang santai, sedang bosan, dll. Nah, kalo aku masuk seni rupa, artinya itu harus menjadi suatu keharusan, harus menggambar/mendesain kapan pun saat diminta, seperti tugas, ujian, dll.

Yah, aku merasa belum se-expert or se-advance itu untuk bisa selalu punya inspirasi dalam keadaan apa pun. Kalo aku lagi bete bin badmood ya jadinya gambar kesel-keselan doang, awut-awutan nggak jelas.
Dan aku merasa lebih puas dengan gambar hasil bayangan aku sendiri dibandingkan gambar yang aku buat hasil dari request orang lain. Aku ngerasa ada suatu bentuk rasa tertekan yang membuatku tidak bebas untuk menggambar. Ada batas-batas yang harus aku patuhi, sesuai permintaan mereka. Aku tak suka..

Ya, itulah aku, yang tak suka terkekang, dalam definisiku sendiri. Haha

Dan farmasi memang sebenernya pilihan orang tuaku, tapi aku tak pernah menyesal kok, apalagi merasa salah jurusan. Ya, memang aku lebih cenderung belajar pada bidang2 seperti ini, applied science. Walaupun aku pun bukan mahasiswa yang sukses di bidang akademik juga, haha. Tetapi aku sudah mulai mengenali passion aku di bidang ini. Mungkin belum terlalu jelas. Masih mengawang-ngawang dan tidak realistis. Tapi yah, itu masih bisa jadi guideline tujuan hidup aku kan? Insya Allah yah :)

Mungkin aku lebih ke manusia yang positive thinking pada semua rencana Tuhan :)

Senin, 30 Juli 2012

Sebongkah Perasaan

"Jika kau memahami cinta adalah perasaan irrasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. Tidak lebih, tidak kurang."

--Tere Liye, Berjuta Rasanya 2

Senin, 23 Juli 2012

Kangen

Kuterima suratmu... 
Tlah kubaca dan aku mengerti 
Betapa merindunya dirimu 
Akan hadirnya diriku 
Didalam hari-harimu 
Bersama lagi 
......ttp://www.lyricsfreak.com/c/chrisye/kangen_20790450.html ] 
Reff
Semua kata rindumu semakin membuatku 
Tak berdaya... Menahan rasa ingin jumpa 
Percayalah padaku akupun rindu kamu 
Ku akan pulang... Melepas semua kerinduan... 
Yang terpendam

Lagu itu harusnya diganti jadi buat balesan sms nya ibu, hehehe
Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini dimulai dengan sahur bersama bapak n ibu, walaupun sahurnya di stasiun, tapi tetep aja kalo bersama keluarga itu nggak ada tandingan kebahagiannya deh :D

Minggu, 01 Juli 2012

Jangan Berputus Asa

Kalo orang bilang, hasil tes psikologi bilang, n sugesti diriku yang selalu bilang,
bahwa diriku mudah bangkit saat terjatuh, mudah kembali ceria di saat keadaan tak menyenangkan, mudah mengambil hikmah dari segala persoalan,
sehingga diriku tak menjadi seorang yang bersedih berlama-lama, seorang yang mengambek menyebalkan, ataupun pemurung yang mengurung diri tanpa peduli apapun

Tetapi saat ini, ijinkan aku untuk sejenak
untuk sebentaaaar saja
sungguh, sebentar saja
meneteskan bulir air mata
biarkan bulir bening itu menetes satu satu
agar sesak di dada ini menguap
agar kepala ini terasa lebih ringan
dan agar badan ini dapat kembali tegak berjuang

Sebentaar saja
sungguh, tak akan aku berteriak, cukup tetesan kristal bening jua tanpa suara

Dan maaf telah buat kalian menunggu
Kini aku siap untuk memanggul kembali amanah-amanah itu


“… Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa. Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat”.” (QS. Al-Hijr : 55-56)

Senin, 18 Juni 2012

Apakah Pantas?


Apakah pantas seorang ikhwan sholeh membicarakan wanita yang tak halal bagi mereka menjadi sebuah topik yang hangat?
Dan apakah juga pantas seorang akhwat sholehah membicarakan laki-laki yang tak semestinya mereka perbincangkan?

Astaghfirullah...
- Ayyu Zahara -

Apa Aku Sedang Jatuh Cinta?


Subhanallah...
Apa aku sedang jatuh cinta?

Lagi
Lagi-lagi aku tersentuh aura seseorang yang membuat hatiku bergetar, aliran darahku berdesir, nafasku sesak
Seorang ikhwan *benarkah dia ikhwan?* yang membuatku merasa malu, merasa senang, merasa khawatir, merasa kagum, dan merasa minder ketika aku di dekatnya
Seseorang yang membuat aku bertingkah aneh dan senang berlebihan saat mendapatkan sms-nya

Astaghfirullahaladzim... salahkah aku?
Ya, aku tahu aku salah
Aku tahu rasa ini membuatku berdosa,
Karena dia belum halal untukku, untuk saat ini

Astaghfirullahaladzim...
Ya Allah, Engkau Yang Maha Membolak-balikkan Hati
Engkau tahu bahwa aku telah sadar bila rasa ini akan datang terhadap ikhwan itu sejak pertama kali aku bertemu dengannya
Engkau tahu bahwa aku telah mengantisipasinya dengan bersikap cuek dan menganggapnya biasa
Tetapi, mengapa Engkau hadirkan momen itu?
Mengapa Engkau memberikan kesempatan untuk setan menyusup dan menyemai benih-benih kesenangan semu?

Aku takut bila aku jatuh cinta, aku lupa pada-Mu
Aku takut rasa ini menambah berat timbangan dosaku
Perlukah kutoreh satu nama di tulisan ini, di hati ini?
Bolehkah?
Allah, bimbing aku...

Minggu, 17 Juni 2012

Let's Do It, Now!

Sudah lama sekali aku tak mengisi tulisan di blog ini. Kesibukan kuliah akademik n organisasi emang jadi alasannya, tetapi yang paling mendasar sebenarnya adalah kemalasan. Ya, malas untuk memulainya. Memulai menulis.
Sudah ada beberapa draft tulisan, tetapi akhirnya harus aku hapus lagi karena isinya pun sudah outdated, fuuh. Lalu rencana menulis saya kukuhkan dengan membuat draft tentang tulisan motivasi (akibat membaca ulang diary saya, hoho) jadi kalau motivasi nggak akan outdated. Tapi, kembali lagi kemalasan itu menghadang. Apalagi jika dibonceng dengan koneksi internet yang supeer lambat, bikin stress sendiri di depan laptop. haha
rencana akan diposkan ke blog ya di saat liburan panjang, artinya saya akan pulang kampung, dan akan mendapatkan koneksi internet tak terbatas. Rencana hanya rencana kawan, sampai di kampung halaman, sibuk ini itu dengan keluarga, dan terlalu termanjakan dengan social network di internet, tulisan terlantarkan.
Apalah ini?? Ya, ini cuma kemalasan belaka.Jadi, kalau tak dimulai dengan tulisan ini kapan lagi? Lusa sepertinya saya balik lagi ke bandung, uwaah