Tetiba saja ingin
menulis, tetapi sebenernya tidak tahu mau nulis apa. Blank.
Apa yang kau lakukan ketika sedang menunggu? Eits, menunggu
apa dulu?
Ya sebenarnya sedang menunggu email materi kuliah dari 2
orang dosen. Kenapa harus susah2 ditunggu? Ya, karena itu tanggungjawab ketua
kelas. Ya, karena beliau mengatakan akan mengirimkannya hari ini. Kutanyakan kembali,
kuminta konfirmasi lagi, maka beliau mengatakan akan mengirim malam ini, tetapi
ternyata email itu tak kunjung datang. Stay online depan laptop dari siang. Memang.
Dan 22.55
Ketika dijanjikan pada suatu yang pasti tetapi tak pasti. Ya
pasti malam ini, tapi tidak pasti jam berapa? Jadi artinya tidak pasti? -__-
Ya, ketika dijanjikan demikian, biasanya aku akan
mengendurkan sedikit kemauanku. Aku tak bisa melakukan sesuatu kalau hal yang
dijanjikan yang sedang kutunggu itu tak kunjung ada. Tak bisa. Hanya hal-hal
remeh tak bermanfaat saja yang terkerjakan.
Oke, mungkin dicukupkan saja keluhkesahnya di sini, daripada
the hufth-ness moment ini menjadi perusak segala rupa (mood, waktu, aktivitas,
amal). Kamu mau ngomel-ngomel sampai mana? Sampai tak menyisakan satu kebaikan
pun di hari ini?
Oke, mungkin bisa melanjutkan menunggu dengan perbanyak istighfar? Siapa tahu memang Allah sedang menguji kesabaranmu dan bagaimana diri ini memanfaatkan waktu antara ini.
Oke, mungkin bisa melanjutkan menunggu dengan perbanyak istighfar? Siapa tahu memang Allah sedang menguji kesabaranmu dan bagaimana diri ini memanfaatkan waktu antara ini.
Mau jawab
apa aku nanti di Hari Penimbangan kalo ditanya mengenai umur yang pada perkara
apakah kuhabiskan?
Tetiba saja ingin
menulis, tetapi sebenernya tidak tahu mau nulis apa. Blank.
Gegara pengisian waktu antara ini dengan menyusuri
bilik-bilik tumblr-blog-tweet milik orang-orang, dari tokoh mahasiswa sampai
junior di jurusan. Ternyata mereka semua orang-orang kece dengan bidangnya
masing-masing.
Keren. Keren. Ternyata mereka keren-keren.
Aku juga jadi ingin menulis. Ingin berbagi. Ingin menyampaikan pendapatku. Ingin berkeluh kesah. Ah...
Ternyata mereka jauh, jauh, jauh lebih keren dari yang kupikirkan. Ternyata mereka bisa seperti itu. Lalu aku apa?
Aku juga jadi ingin menulis. Ingin berbagi. Ingin menyampaikan pendapatku. Ingin berkeluh kesah. Ah...
Ternyata mereka jauh, jauh, jauh lebih keren dari yang kupikirkan. Ternyata mereka bisa seperti itu. Lalu aku apa?
Mungkin harus sering, banyak-banyak, meminta hati yang
ikhlas, meminta dijauhkan dari riya dan kesombongan. Acapkali terbersit
kesombongan dalam diri, cara pandang yang iri, terhadap orang lain dan merasa
berbangga diri. Memang harus banyak-banyak beristighfar. Padahal diri ini tak ada apa-apanya dibandingkan mereka, apalagi dibanding Pemilik langit dan bumi. Kok bisa-bisanya sih sombong itu terselip di hati ini? :'(
Astaghfirullahaladziim... Harus bersegera berbenah diri.
Astaghfirullahaladziim... Harus bersegera berbenah diri.
Blank, kosong. Memang tak ada isinya. Banyak tulisan
bercampur aduk dari serakan pikiran.
End of the day, akhirnya email itu datang juga, walaupun.. Tidak,
tidak ada kata walaupun. Semua harus disyukuri :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar