Saya bukanlah polisi fesbuk yang senantiasa berkeliling dan menindak orang-orang yang mulai menurunkan hijabnya
Saya hanyalah salah satu hamba yang senantiasa khilaf
berniat membuat sebuah note yang diawali dengan status, dan akhirnya dikasih pencerahan sama temen2 yang baik,,
Saat hijab turun di dunia maya..
- Saat hijab turun di dunia mayamaka interaksi nyata yg selama "terjaga" apa artinya.ketika dgn sangat amat mudahnya like this or comment lintas gender mnjadi hal yg biasa.apa yg salah akhi, ukhti dgn interaksi yg ada.apakah medianya salah, ataukah kita terbawa suasana yg seolah "tak masalah" utk terjadinya itu semua.persaudaraan kita adalah atas nama ikatan aqidah..bagaimanapun bentuk pertemanan dan persahabatan itu, yg pnting titik akhirny adalah ridha dan cinta Allah...
- Pendapat Ibnu ‘Unaiyah dan Abu Dzar yang mengatakan, ”Saya pernah bertanya kepada Atha’ tentang masalah mengucapkan salam kepada wanita, maka jawabnya,”Jika wanita-wanita itu masih muda, maka janganlah kalian mengucapkan salam kepada mereka””.Begitu pula imam Al Hulaimi mengatakan,”Siapa saja yang percaya bahwa dirinya akan bisa terhindar dari fitnah, maka hendaklah ia mengucapkan salam, namun jika merasa tidak aman dari fitnah, maka diam itu lebih selamat”fitnah disini termasuk hal2 yg merusk hati dan salam ini tidak hanya sebatas ucapan assalamu'alaykum..kalo memang yg brsangkutan merasa akan tjadi hal2 yg tdk diinginkan pada hatinya setelah salam/sapaan itu terucap maka diam insyaAllah bisa mnjadi pilihan yg lebih tepatso, jgn sembarang alias lebih berhati2 ng-like,dan comment..mungkin hati kita bisa dijamin dpt dijaga tp adakah yg bisa menjamin hati yg yg puny status baik2 saja krn like dan comment kita????termasuk bales-balesan commment di malam hari khususnya yg hampir larut malam (jam 21.00 ke atas).krn malem hari suasanany tidk cocok dan sangat tidak kondusif menjalin komunikasi.semoga Allah selalu menuntun kita menuju jalan cinta-Nya...amin...
- hmm jadi mungkin itu alasannya teman saya pun jika berpapasan benar2 tak pernah menganggap saya ada,,tp haruskah sampe sekaku itu? padahal temankarena setiap manusia tak sama, semua punya jalan pikiran pun kapasitas dan keimanan yang berbeda, sehingga sikap yang keluar seringkali tak sama. tapi yakinlah, saudara kita itu, hanya memberikan sebaik2 usaha untuk menjaga, kita dan dirinya :)
Yang saya rasakan,
saat di dunia nyata (kehidupan sehari-hari), malas untuk melihat ikhwan maupun akhwat. sebenernya bukan malas, tapi ya memang itu berdasarkan alasan masing-masing (yang jelas alasannya tetap syar'i)
tapi, saat fesbuk sudah menjadi konsumsi ikhwah-ikhwah ini, tiap kali connect internet, banyak juga yang langsung buka fesbuk. status, komen dll.
saya tidak menyalahkan penggunaan fesbuk, akan tetapi, fesbuk yang sudah jelas buatan yahudi, apakah dengan ini,
hijab kita turun saat di dunia maya?
lalai akan shalat?
lebih banyak interaksi dengan fesbuk dibanding Al-Quran?
Na'udzubillah... kalau memang seperti itu, sudah jelas tercapailah tujuan mereka membuat fesbuk..
Apakah penggunaannya sudah maksimal?
status merajam hati,
notes bernada da'wah dan tsaqafah,
komen berbau syiar,
grup yang tetap terjaga interaksinya, hanya sekedar memudahkan koordinasi dalam suatu forum, bukan memudahkan interaksi intensif antar lintas gender
profpict yang "sesuai", terhindar dari sesuatu yang tidak syar'i
jempol-jempol yang teracung (parrah jika terjadi lintas gender dan yang diacungi jempol merasa GR)
dan ucapan-ucapan terjaga dari "nyampah", buang waktu dan tidak berguna (satu arti, ya?)
serta intensitas OL..
jangan sampai membuat kita lalai
karena walaupun tidak bertemu, tidak bertatap muka, tidak mendengar suara.. sesuatu yang disampaikan dengan membawa emosi dari hati, pasti akan tersampaikan..
Mari sama-sama membangun digital fortress di dunia maya ini dan di kehidupan nyata.. karena sesungguhnya, yang seharusnya menjaga diri ini ya kita sendiri,,
dengan meminta kepadaNya, untuk dijaga hatinya.. karena sesungguhnya hati itu terpisah dari raga, dan Dia lah yang Maha Pembolak-balik hati
Wallahu'alam bish shawab
*dimohon untuk saling mengingatkan
- a note by Diah Ratna Ar-Razy -
1 komentar:
ah ya bener.. kadang fasilitas internet membuat kita lalai.. hft
Posting Komentar