Kamis, 29 Oktober 2009

Mengapa Ayam Menyeberang Jalan?



Mengapa ayam menyeberang jalan?

Berikut ini kumpulan jawaban dari pertanyaan tersebut dilihat dari sudut pandang dan profesi masing-masing orang:

Guru TK: Supaya ayam sampai ke ujung jalan.

Plato: Untuk mencari kebaikan yang lebih baik.

Pemimpin Agama: Hanya Tuhan yang tahu. *ah*

FBI: Beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa. *hm*

Aristoteles: Karena merupakan sifat alami dari ayam.

Kapten James T. Kirk: Karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi. *kok gak ke ujung dunia? >> ntr kaya Gita Gutawa*

Martin Luther King, Jr: Saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyebrang jalan tanpa mempertanyakan mengapa. *thumbs up!*

Machiavelli: Poin pentingnya adalah ayam menyebrang jalan! Siapa yang peduli kenapa! Akhir dari penyebrangan akan menentukan motivasi ayam itu. *thinking*

George W. Bush: Kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! Kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan kami. Tidak ada pihak tengah di sini! *New Gerakan Ayam Non-Blok*

Charles Darwin: Ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan. *ayam yg bertahan hidup adl ayam2 penyebrang jalan*

Albert Einstein: Apakah ayam itu meyebrang jalan atau jalan yang bergerak dibawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri. *garuk garuk*

Nelson Mandela: Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai mengapa menyebrang jalan! Dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati. *woot*

Thabo Mbeki: Kita harus mencari tau apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan. *oke*

Robert Mugabe: Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan sekarang dia menyebranginya dengan dorongan ayam2 veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia bisa menyebranginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh pemerintahan Inggris yang berjanji akan mereformasi jalan itu. Kami tidak akan berhenti sampai ayam yang tidak punya jalan itu punya jalan untuk diseberangi dan punya kemerdekaan untuk menyeberanginya! *yak, majuuuuu!*

Programmer Oracle: Tidak semua ayam dapat menyeberang jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam yaitu nyeberangable, ayam-ayam yang ingin atau bisa menyeberang diharuskan untuk mengimplementasikan nya jadi di sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely coupled. *remidi english*

Sir Isaac Newton: Semua ayam di bumi ini kan menyebrang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan. *becuuuullll*

Gus Dur: Biarin aja, yang mau nyebrang kan dia. Gitu aja kok repot! *iya, gitu aja kok repot*

Tukul Arwana: Silen Plis, kita coba dengerin dulu dia mau ngomong apa. Ehm, Mas/Mbak Ayam Arwana, kenapa sih, kamu kok menyeberang jalan? *perlu translator?*

Anggota DPR: Ndak ada itu! Siapa yang bilang ayam itu menyebrang jalan? Harus dibuktikan dulu dong, jangan asal bicara. Untuk itu biarkan saya adakan studi tour untuk mencari tau kenapa ayam itu menyebrang jalan. *lhooooohhhh (ala anak im)*

LB Moerdani: Selidiki! Apakah ada unsur subversif? *ah, ah, dia hanya ayam biasa*

Sutiyoso: Itu ayam pasti ingin naik busway. *maknyuuss*

Soeharto: Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua! Kalo perlu ya disukabumikan saja. *jackpot!*

BJ Habibie: Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah ke seberang jalan. *wow*

Darwis Triadi: Karena di seberang jalan, angle dan lightingnya lebih bagus. *wah*

Nia Dinata: Pasti mau casting ‘30 Hari Mencari Ayam’ ya? *yo'i*

Desi Ratnasari: No comment! *good job*

Dhani Ahmad: Asal ayam itu mau poligami, saya rasa gak ada masalah mau nyebrang kemana juga… *hewww??*

Ariel: Karena ingin menghapus jejakmu *loncat loncat*

Chinta Laura: Ayam nyebrang jhalaan..? Karena gak ada owject... biecheeck... *favorit*

Julia Perez: Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan? Karena sang jantan ada disana! Daripada sang betina sendirian di seberang sini, yaaaaaaaaahhh dia kesanalahh… Cape khan pake alat bantu terus? *hiyhaahh*

Roy Marten: Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf… (sambil sesenggukan) *Ooooooo...*

Butet Kartaredjasa: Lha ya jelas untuk menghindari grebekan kamtib to? *ehk*

Roy Suryo: Ini rekayasa, kalau saya teliti dari metadata ayam tersebut bahwa ayam itu telah mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga jadilah dalam tanda kutep ayam yang sempurna. Jadi bahwa ayam ini adalah rekayasa adalah bhenar bahwa 100% ini adalah rekayasa. (ribet ngomongnya sambil matanya jelalatan) *metadata kok patokan*

Megawati: Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh? *iya tho?*

Harmoko: Berdasarkan petunjuk presiden. *baik*

So, mengapa ayam menyebrang jalan?


Edited from Friends' note

Sosok Yang Hilang



Teman,
Awal aku tak mengenal mu
Sungguh aku tak tertarik berteman dengan mu
Dengan skenario Allah pun ternyata
sebelumnya kita telah berteman
Dan aku hanya melanjutkan pertemanan itu
Waktu berlalu, berlalu

Awalnya aku mengenal mu akan
sosok yg brilian akan karyamu
sosok yg religi akan ilmu mu,
sosok yg berpengalaman akan perjuangan hidupmu
sosok yg optimis akan keteguhan prinsipmu
sosok yg rendah hati dan ikhlas akan usahamu

Namun.... waktu telah menelan sosok itu
Berjalan nya waktu aku tak tau
akan apa yg menimpamu
akan apa yg menerjangmu
akan apa yg menyandung mu
akan apa yg menggoyangkan hati dan kepribadianmu

Mungkin inilah kecacatan ku
Akan keegoisanku, akan emosi ku yang tak dapat ku kendalikan
Hingga memutuskan tali silaturahmi
awalnya mengharapkan adanya perubahan dirimu kearah yg baik
awalnya aku menikmati semua
awalnya aku tak khawatir
awalnya aku mengira semua akan kembali seperti semula

Waktu berlalu, berlalu, berlalu dan berlalu
Dan suatu waktu
Teman.. sadarkah kau akan hal ini
Kau membuat ku sedih, kau tau kenapa?
wahai saudaraku.. kau mulai melenceng dari jalan mu,
kau telah berbelok dari kepribadianmu,
kau perlahan merapuhkan kekokohan prinsipmu

Ya, kau saat ini berhasil menjadi seorang pemimpin yang kau idamkan sejak dulu
Ya, kau saat ini adalah sosok yang sangat digemari orang-orang di sekelilingmu
Ya, kau telah meraih mimpimu yang kau idamkan sejak dulu
Ya, kau dapat meraih yang tak dapat kau jangkau dulu
Ya, kau menjadi sosok yang banyak dikagumi
Ya, kau banyak dikelilingi teman yang mapan dari teman mu dulu
Ya, kau dikelilingin orang-orang yang trend yang banyak orang cari

Tapi mana sosok itu?
Sosok kerendahan hatimu, yang sekarang dibutakan oleh kesombonganmu
Kesombongan akan keberhasilanmu
Yang buat hatiku menangis, mana sosok RELIGIMU?
mana ilmumu, saudaraku
Akankah hanya kau umbarkan pada teman sekitarmu
Tak inginkah kau melakukannya untuk dirimu sendiri?
Janganlah ilmu suci itu kau buat penutup dirimu
Betapa sakitnya kau mengajak saudara-saudaramu untuk berbuat kebaikan,
kau sendiripun menghindarinya

Rendahkanlah hatimu, belajarlah dari sosok-sosok positif disekitarmu
Akankah kau ingin mengikuti arus derasmu menuju jurang itu
Stop, janganlah kau menjadi magnet
Menarik semua, yang nantinya akan menutupmu


Sungguh, sebenarnya awal aku tak ingin demikian
sungguh, aku ingin kembali menyambung ukuwah itu

Kaulah penegak yang nantinya akan menjadi pondaasi generasi agamamu
Kembalilah ke sosok sederhanamu
Jangan biarkan kesombongan menggrogoti hatimu
Rendahkan hatimu pada Illah mu


Edited from Miftakhul Jannah's Poems Note

Note : For my sist, semoga Allah membukakan pintu hati sahabatmu itu *aku tahu kalian itu bisa bersahabat* karena aku juga ada di antara kalian... dan Allah mengeratkan ukhuwah di antara kita... Amin
Semoga aku dan sahabat-sahabatku tetap selalu mengingat Allah, diluruskan jalannya, dan termasuk kamu, ya, kamu yang baca blog ini.. :)
Amin

Sabtu, 03 Oktober 2009

Ied, bertemu orang, terus...?

"Wah, banyak orang yg harus aku temui hari ini. Lebaran kaliii.. Mesti kayak gitu.. Maaf-maafan ma salam-salaman, biar dosanya pada luntur..!"

Yah, suatu tradisi mulia *insya Allah disertai niat ikhlas* bagi seluruh penduduk bumi yang diberi kesempatan bercengkerama dengan hari raya. Seperti dalam sabda Rasulullah
Dari Anas Radliallahu 'anhu ia berkata : "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke Madinah sedang penduduknya memiliki dua hari raya dimana mereka bersenang-senang di dalamnya di masa jahiliyah. Maka beliau bersabda :"Artinya : Aku datang pada kalian sedang kalian memiliki dua hari yang kalian besenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyah. Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian yang lebih baik dari dua hari itu yaitu : hari Raya Kurban dan hari Idul Fitri"

Bertemu dengan sanak saudara, teman-teman, tetangga *apalagi yang hitungannya sudah jarang ketemunya, nyaris cuman 1 tahun sekali atau lebih barangkali* hal ini pasti akan menjadi suatu hal yang dicintai dan ditunggu, karena pertemuan dan momen yang sangat khusus dan penuh kemuliaan di dalamnya. Maka apapun yang di dalamnya juga akan menjadi sangat spesial, berikut pula ucapan seseorang saat bertemu dengan seseorang yang dikenalnya
Ada ucapan yang tersohor di kalangan sahabat, "Dalam "Al Mahamiliyat" dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair,ia berkata :"Artinya : Para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)"
Itu bukan berarti ucapan mianal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin, met lebaran suatu hal yang tidak boleh dilakukan, namun alangkah baiknya dan akan menjadi kesempurnaan jika kita melakukan kedua-duanya. Betul...betul...betul *menirukan upin-ipin*, atau betul tidak??? *kalo ini khasnya Aa'Gym*

Cuman ada pula orang-orang yang udah tahu n paham ilmunya, namun berusaha mengganti ucapan ini, baik tanpa sengaja atau ga. Seperti ucapan Kullu 'aamin wa antum bikhair, maka ini tertolak tidak diterima, bahkan termasuk perkara yang disinggung dalam firman Allah."Artinya : Apakah kalian ingin mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?"
Nah lho, bukan perkara remeh kan.. tapi yakin deh, sesuatu yang dianggap kecil, namun ada keseriusan untuk melaksanakannya, entah sampai jungkir balik sekalipun *lebaaaaaayyy*, nilainya insyaAllah lebih tinggi pula, ya kan.... ;)
Selamat deh bagi kita yang berusaha mengamalkannya, smoga Allah membalasnya dengan suatu yang lebih baik. Allahuma amin.

Taqabbalallahu minnaa wa minka
**Edited from my elder brother's note**