
Teman,
Awal aku tak mengenal mu
Sungguh aku tak tertarik berteman dengan mu
Dengan skenario Allah pun ternyata
sebelumnya kita telah berteman
Dan aku hanya melanjutkan pertemanan itu
Waktu berlalu, berlalu
Awalnya aku mengenal mu akan
sosok yg brilian akan karyamu
sosok yg religi akan ilmu mu,
sosok yg berpengalaman akan perjuangan hidupmu
sosok yg optimis akan keteguhan prinsipmu
sosok yg rendah hati dan ikhlas akan usahamu
Namun.... waktu telah menelan sosok itu
Berjalan nya waktu aku tak tau
akan apa yg menimpamu
akan apa yg menerjangmu
akan apa yg menyandung mu
akan apa yg menggoyangkan hati dan kepribadianmu
Mungkin inilah kecacatan ku
Akan keegoisanku, akan emosi ku yang tak dapat ku kendalikan
Hingga memutuskan tali silaturahmi
awalnya mengharapkan adanya perubahan dirimu kearah yg baik
awalnya aku menikmati semua
awalnya aku tak khawatir
awalnya aku mengira semua akan kembali seperti semula
Waktu berlalu, berlalu, berlalu dan berlalu
Dan suatu waktu
Teman.. sadarkah kau akan hal ini
Kau membuat ku sedih, kau tau kenapa?
wahai saudaraku.. kau mulai melenceng dari jalan mu,
kau telah berbelok dari kepribadianmu,
kau perlahan merapuhkan kekokohan prinsipmu
Ya, kau saat ini berhasil menjadi seorang pemimpin yang kau idamkan sejak dulu
Ya, kau saat ini adalah sosok yang sangat digemari orang-orang di sekelilingmu
Ya, kau telah meraih mimpimu yang kau idamkan sejak dulu
Ya, kau dapat meraih yang tak dapat kau jangkau dulu
Ya, kau menjadi sosok yang banyak dikagumi
Ya, kau banyak dikelilingi teman yang mapan dari teman mu dulu
Ya, kau dikelilingin orang-orang yang trend yang banyak orang cari
Tapi mana sosok itu?
Sosok kerendahan hatimu, yang sekarang dibutakan oleh kesombonganmu
Kesombongan akan keberhasilanmu
Yang buat hatiku menangis, mana sosok RELIGIMU?
mana ilmumu, saudaraku
Akankah hanya kau umbarkan pada teman sekitarmu
Tak inginkah kau melakukannya untuk dirimu sendiri?
Janganlah ilmu suci itu kau buat penutup dirimu
Betapa sakitnya kau mengajak saudara-saudaramu untuk berbuat kebaikan,
kau sendiripun menghindarinya
Rendahkanlah hatimu, belajarlah dari sosok-sosok positif disekitarmu
Akankah kau ingin mengikuti arus derasmu menuju jurang itu
Stop, janganlah kau menjadi magnet
Menarik semua, yang nantinya akan menutupmu
Sungguh, sebenarnya awal aku tak ingin demikian
sungguh, aku ingin kembali menyambung ukuwah itu
Kaulah penegak yang nantinya akan menjadi pondaasi generasi agamamu
Kembalilah ke sosok sederhanamu
Jangan biarkan kesombongan menggrogoti hatimu
Rendahkan hatimu pada Illah mu
Edited from Miftakhul Jannah's Poems Note
Note : For my sist, semoga Allah membukakan pintu hati sahabatmu itu *aku tahu kalian itu bisa bersahabat* karena aku juga ada di antara kalian... dan Allah mengeratkan ukhuwah di antara kita... Amin
Semoga aku dan sahabat-sahabatku tetap selalu mengingat Allah, diluruskan jalannya, dan termasuk kamu, ya, kamu yang baca blog ini.. :)
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar